Alat Peraga Abakus Statistika
Abakus (sempoa) ada pada zaman Babilonia dan di Tiongkok sekitar
tahun 2400 SM dan 300 SM. Orang zaman kuno menghitung dengan
membuat garis-garis dan meletakkan batu-batu di atas pasir yang
merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi sempoa. Dalam
bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan kata
abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa
Latin abakos yang berasal dari kata abax yang dalam bahasa Yunani
berarti "tabel perhitungan." Dalam bahasa Yunani, kata abax juga
berarti tabel untuk menggambar bentuk-bentuk geometris di atas debu
atau pasir. Ahli linguistik berspekulasi bahwa kata abax berasal dari
kata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang berarti "debu." Pendapat lain
mengatakan abacus berasal dari kata abak yang dalam keluarga bahasa
Fenisia berarti "pasir."
Pada alat peraga ini abakus digunakan untuk mencari nilai statistika
yaitu mean, median dan modus.
VARIANS
(PERBEDAAN
ALAT PERAGA
DENGAN
ANGGOTA LAIN)
Perbedaan alat peraga ini terletak pada bentuknya yang minimalis,
dan biji abakus yang berwarna warni disertai laci untuk
menyimpan biji abakus.
ALAT DAN
BAHAN
1. Amplas
2. Palu
3. Gergaji
4. Kuas Cat
5. Paku Triplek
6. Papan Triplek 5mm ukuran 100 x 100 cm
7. Kayu ukuran 25 x 2 cm
8. Lem Fox
9. Lem Korea
10. Cat Kayu
11. Biji abakus (alat sempoa)
CARA MEMBUAT
1. Potong triplek ukuran 30 x 10 cm untuk bagian alas alat
peraga.
2. Potong triplek ukuran 30 x 20 cm untuk bagian dinding alat
peraga.
3. Buat laci pada alas alat peraga dengan tinggi 2cm.
4. Satukan bagian alas dengan bagian dinding alat peraga
menggunakan paku.
5. Buat lubang pada kayu ukuran 25 x 2 cm sebanyak 10 lubang,
sesuaikan ukuran dengan tiang abakus.
6. Tempel kayu yang sudah diberi lubang ke alas alat peraga
bagian atas mengunakan lem fox, seletah kayu menempel
tambahkan lem korea pada bagian keliling kayu.
7. Tempelkan tiang pada kayu yang sudah diberi lubang
menggunakan lem korea.
8. Letakan biji-biji abakus di laci.
CARA
MENGGUNAKAN
1. Anggap satu data pada soal adalah satu tiang.
2. Masukkan biji abakus pada tiang sejumlah nilai data ke-1, begitu
seterusnya sampai semua data.
3. Untuk mencari:
a. Modus
Dapat melihat jumlah tiang terbanyak yang memiliki jumlah biji
abakus yang sama.
b. Median
Dengan cara mengurutkan data dari yang terkecil sampai terbesar,
kemudian ambil data tengahnya:
1) Jika jumlah data genap, ambil dua data tengahnya kemudian dari
kedua
data tersebut jumlahkan banyak biji abakusnya dan bagi dua
banyak biji abakus pada kedua tiang
2) Jika jumlah data ganjil, maka mediannya langsung melihat data
tengahnya.
c. Mean
Ratakan biji abakus sehingga tiap tiang memiliki jumlah biji yang
sama maka akan terlihat meannya.
KELEBIHAN
Kelebihan alat peraga ini minimalis sehingga mudah dibawa
kemana-mana, ringan, tampilan menarik, biji abakus yang
berwarna warni.
KEKURANGAN
Kekurangan alat peraga ini data yang dimasukan tidak bisa lebih
dari 10.
LEVEL KOGNITIF PEMAHAMAN
Memahami perbedaan mean, median dan modus setelah
menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga Abakus
Statistik.
PENGETAHUAN
Mengetahui konsep dari materi Statistika berupa pencarian mean,
median dan modus pada sekumpulan data.
APLIKASI
Setelah memahami dan mengetahui konsep dari materi Statistika
menggunakan alat peraga abakus statistika, siswa diharapkan dapat
mengaplikasikan pemahaman konsep Statistika tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
ANALIS
Setelah memahami, mengetahui dan dapat mengaplikasikan konsep
statistika, siswa dapat menganalisis tentang materi Statistika. Sehingga
siswa dapat menyelesaikan permasalahan statistika dalam mencari
nilai mean, median dan modus sendiri.
JENJANG ALAT
PERAGA
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
Jenjang penggunaan alat peraga ini yaitu untuk Siswa Menengah
Pertama khususnya siswa kelas 9 SMP pada materi pelajaran
Statistika. Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget pada
tahap operasional formal (umur 11 tahun keatas), tahap ini adalah
periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini
mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus
berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya
kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan
menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Sehingga
diharapkan siswa SMP kelas 9 dapat mencari nilai mean, median dan
modus pada sekumpulan data.
KEMAMPUAN
MATEMATIKA
YANG DAPAT
DIKEMBANGKAN
1. Dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mencari nilai mean,
median dan modus pada suatu data.
2. Dapat merangsang logika siswa
3. Menguji ketelitian siswa