Alat Peraga Dakon FPB dan KPK
Alat peraga adalah alat bantu yang digunakan oleh pengajar untuk
memberikan pengajaran kepada murid yang tujuannya agar siswa atau
pelajar mampu mempelajarai suatu bidang yang dipelajarai, lebih
memahami dan mengerti. Alat peraga untuk pelajaran matematika
sangatlah beragam, salah satunya adalah dakon FPB dan KPK. Alat
peraga ini dikhususkan untuk materi pelajaran FPB dan KPK. Alat ini
dibuat untuk mempermudah siswa dalam mempelajarai dan memahami
tentang konsep FPB dan KPK yang mungkin masih dirasa sulit oleh
mereka yang mempelajarinya. Dengan dibuatnya alat peraga ini dalam
proses belajar mengajar, diharapkan siswa tidak mengalami kesulitan
dalam memahami FPB dan KPK dan sebagai alternatif lain dari cara
pohon faktor atau garis bilangan.
VARIANS
(PERBEDAAN
ALAT PERAGA
DENGAN
ANGGOTA LAIN)
1. Alat peraga ini terdiri dari akrilik/ mika yang mana
berbentukpersegi yang ditempelkan stiker angka.
2. Alat peraga ini terdiri dari akrilik/ mika yang mana terdiri dari
bangun datar persegi berukuran kecil yang ditempelkan magnet.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Cutter akrilik
2. Penggaris
3. Spidol
Bahan :
4. Akrilik ukuran 35 x 35 cm.
5. Stiker Angka
6. Magnet
7. Scotlite
8. Lem power glue
CARA MEMBUAT
1. Memotong akrilikberukuran 35 x 35 cm.
2. Membentuk akrilik tersebut menjadi sebuah kotak yang
atasnya dapat dibuka dan tutup.
3. Menempelkan stiker angka ke bagian akrilik yang akan
dijadikan alas.
4. Menempelkan magnet dibelakang akrilik yang ditempelkan
stiker. (setiap angka ditempelkan dengan satu magnet).
5. Alat siap digunakan.
CARA
MENGGUNAKAN
1. Memberikan soal kepada siswa. Misalkan menentukan FPB dan KPK
dari dua bilangan a dan b.
2. Untuk Menentukan FPB, tempelkan magnet warna pertama ke
angka yang merupakan faktor dari bilangan a.
3. Menempelkan magnet warna kedua ke angka yang merupakan
faktor dari bilangan b.
4. Perhatikan magnet yang menempel pada papan angka. Angka yang
ditempelkan oleh magnet warna pertama dan kedua serta
merupakan angka yang terbesar adalah FPB dari bilangan a dan b.
5. Untuk menentukan KPK, tempelkan magnet warna pertama ke
angka yang merupakan kelipatan dari bilangan a.
6. Menempelkan magnet warna kedua ke angka yang merupakan
kelipatan dari bilangan b.
7. Perhatikan magnet yang menempel pada papan angka. Angka yang
ditempelkan oleh magnet warna pertama dan kedua serta
merupakan angka yang terkecil adalak KPK dari bilangan a dan b.
KELEBIHAN
1. Dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep FPB dan KPK.
2. Dapatmeningkatkankreatifitas siswa,
selainitusiswajadilebihaktifdanmemperolehpembelajaran yang
bermaknadari media dakon FPB dan KPK ini.
3. Dapatmelatihsiswadalamberkomunikasi, menimbulkanmotivasi
(rasa keingintahuan),
menimbulkankeceriaansaatmempraktekkansebabsepertibermaincongklak.
4. Sebagaialternatif lain daripenggunaanpohonfaktordangarisbilangan.
KEKURANGAN
1. Siswa yang kurang paham dengan konsep perkalian yang
menyangkut tentang kelipatan dan faktor persekutuan akan bingung
menggunakan alat ini.
2. Untuk memahami pelajaran KPK dan FPB dengan alat peraga dakon
ini memang sangat membantu, namun perhitungan kelipatan dan
faktor persekutuannya terbatas, dimana tidak bisa lebih dari 50
(sesuai dengan jumlah angka pada stiker). Sebab semakin banyak
angka maka akan semakin panjang ukuran dakonnya.
LEVEL KOGNITIF
1. Pemahaman : Alat peraga ini membantu siswa memahami konsep
dari FPB dan KPK.
2. Pengetahuan :Alat peraga ini membantu siswa mengenal faktor dan
kelipatan dari sebuah bilangan.
3. Aplikasi : Faktor atau kelipatan suatu bilangan dapat ditunjukkan
dengan magnet yang ditempelkan pada papan angka.
4. Analisis : Faktor dari 8 adalah 2, 4, 6, 8. Faktor dari 12 adalah 2, 3, 4,
6, 12. Maka FPB dari 8 dan 12 adalah 6, karena 6 adalah bilangan
terbesar yang merupakan faktor dari kedua bilangan tersebut.
Kelipatan dari 8 adalah 8, 16, 24, 32, dst. Kelipatan dari 12 adalah 12,
24, 36, dst. Maka KPK dari 8 dan 12 adalah 24, karena 24 adalah
bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari kedua bilangan
tersebut.
JENJANG ALAT
PERAGA
Alat peraga ini digunakan pada tahap periode Operasional Formal(usia
11 tahun-dewasa) atau jenjang pendidikan SD dan SMP.