Tes UP(Uji Pengetahuan) Menggalkan Banyak Guru?
CUITAN dari seseorang:
Tes UP sudah menggagalkan sekian banyak guru yg berjuang selama 3 bulan. Secara tidak langsung berpengaruh kepada psikologi mereka.. merasa kecil hati, kecewa, bahkan mungkin ada yang berfikir ah jdi guru biasa aja.. toh usaha luar biasa tapi hasilnya sekalian banyak guru tak sesuai dengan harapanya.
Jangan sampai gagalnya peserta UP(Uji Pengetahuan) malah mengurangi semangat mereka. Apabila penentu Lulus Hanya UP , buat apa berbulan2an korban tenaga waktu dan biaya.
Mohon ada kebijakan yang berpihak pada kami guru. Sebaiknya, tes PPG(Pendidikan Profesi Guru) ini seperti tes PPPK datang ujian sehari lalu pulang. Ini berbulan-bulan makan waktu, tenaga biaya, lalu apa output dari pendidikan selama 3 bulan ?
Saya memahami tentu yang lulus ppg tak sependapat dgn tulisan ini, tp kami yang kecewa lebih memahami perjuangan kami.
ini bukan menyalahkan sistem maupun protes, tapi suara kami agar kami lebih diperhatikan, dan untuk guru2 peserta ppg masa yang akan datang. Kami semua juga sudah ikut pretes , tes yang sama isi nya, bicara pedagogik dan profesional , kami lulus apa ini masih kurang menguji pengetahuan , ?. Mohon tahap2 yang panjang dan melelahkan ini dipangkas, jika ternyata kelulusan hanya ditentukan UP, guru lebih berarti waktu buat mengajar anak2 didik kami daripada kami harus meninggalkanya untuk kegiatan 3 bulan yang hasil nya membuat sekian banyak guru kecewa.
Ini masukan saja pak,
Kedepanya UP baik diawal dan diperketat. jika kuota hanya 1000, dan hanya mampunya segitu.. ya sdh ambil luluskan aja 1000 nilai terbaik, jikapun ada pendidikan lagi ya sudah tidak perlu lagi ada tes2 lagi.. mungkin akan ada yg bilng kalo tidak ada tes setelah pendidikan nanti tidak semangat mengikuti pendidikan,,, tapi apa iya pak soal solusi semangat atau tidak jawabnya lulus atau tidak lulus kembali ?
waktu tenaga pikiran perlu dihargai.. anggaran negara lebih efisien.
Walaupun seperti ini hasilnya, ayo kita tetap semangat... !
Beberapa Komentar dari cuitan diatas :
1. Semangat Bapak/Ibu semua...November sudah ada ujian retaker lagi..tidak menunggu lama, semoga lulus tahun ini. Teman2 ppg 2020 angka kelulusannya jg sekitar 53% kemarin dari total 4 angkatan dan baru mendapat kesempatan ujian retaker oktober kemarin
2. Jujur sy pribadi msh kurang semangat utk ngulang rasanya pingin muntah, rasa capek belum hilang slm daring 3 bln dan hrs UP dgn standar kelulusan yg sangat tinggi harus benar 84 soal dr 120, belum lg memikirkan ketakutan jaringan yg tdk stabil saat UP, sy merasa guru mau tak mau dipaksa utk mengikutinya, saat ini guru" di Indonesia sibuk belajar dan entah apa yg terjadi dgn siswanya krn gurunya sibuk utk belajar hanya utk mendapat kesehjateraan yg hrs di dapat dgn sangat sulit
Percuma Bu kita bercerita panjang lebar d siniðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜nasib kita tetap sama belum Lulus,, sebaiknya kirim surat ke mas Menteri biar tahu perjuangan kita bagaimana bahkan kemaren ada yg meninggal,,, kenapa PPG jatuh di UP saja,,harusnya kita selama 3 bulan belajar soal UP saja pasti semua lulus,,kita sudah capek dengan tugas2 kita yang dikejar oleh waktu ,boro2 mikir soal UP,,,dan soal seabrek kemaren tidak ada yang keluar,,apalagi angkatan l sama sekali belum ada FR,,kami mohon maa Menteri untuk tidak mempersulit kelulusan UP
3. saya juga salah satu peserta PPG angkatan 1 2021 yang tidak lulus up dan jujur saya trauma untuk ikut up lg
4. Tujuan dari PPG memperbaiki guru, baik dari segi administrasi maupun tata cara mengajar. UP n UKin sebagai tolak ukur sejauh mana penguasaan materi seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya.
Agar tercipta guru yg benar2 profesional dan memesona 🙂
5. Setuju saya dengan bapak .
Kita tidak lulus buka bearti kita tidak profesional dalam mengajar. Selama 3 bulan tenaga kita diperas, siswa sedikit kita abaikan krn sibuknya kegiatan PPG ini.
Tp sangat sedih penentu akhir kita hnya fokus pada hasil UP. Jdi untk apa kita mati2an mencari nilai baik selama 3 bulan tp tidak ada sumbangsinya bagi kelulusan kita...
Hanya ada rasa kesal dan kecewa terhadap orang2 yg menentukan kebijakan ini.. ðŸ˜
