Tata Cara dan Ketentuan Bertanding Pencak Silat
Persiapan dimulainya pertandingan diawali dengan memasukinya wasit dan juri ke gelanggang dari sebelah kanan ketua pertandingan. Sebelum memasuki gelanggang,Wasit/juri memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan
Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat isyarat dari wasit,memasuki gelanggang dari sudut masing-masing,kemudian memberi hormat kepada wasit dan ketua pertandingan.Selanjutnya kedua pesilat kembali mengambil sudut yang telah ditentukan.
Untuk memulai pertandingan wasit memanggil kedua pesilat,setrusnya kedua pesilat berjabat dan bersiap untuk memulai pertandingan.
Setelah Wasit memriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat tangan,wasit memberi aba-aba kepada pesilat untuk memulai pertandingan.
Pada waktu istirahat antar babak,pesilat harus kembali kesudutnya masing-masing.Pendamping pesilat melaksanakan fungsinya.
Selain Wasit dan kedua pesilat,tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan wasit.
Setelah babak berakhir selesai,kedua pesilat kembali ke sudut masing-masing untuk menunggu keputusan pemenang.Wasit memanggil kedua pesilat pada saat keputusan pemenang akan diumumkan dan pemenag diangkat tangannya oleh wasit,selanjutnya dengan memberi hormat kepada penonton .
Selesai pemberian hormat kedua pesilat saling berjabat tangan dan meninggalkan gelanggang di ikuti oleh wasit dan pra juri setelah melaporkan berakhirnya pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan.Wasit/juri setelah melaporkan meninggalkan gelanggang dari sudut kiri meja Ketua pertandingan.
Ketentuan Bertanding.
Aturan Bertanding.
Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Pencak Silat yaitu menangkis/mengelak,mengenakan sasaran dan menjatuhkanlawan,menerapkan kaidah-kaidah Pencak Silat serta mematuhi larangan-larangan yang ditentukan.Yang dimaksud dengan kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi teknik seorang pesilat harus mengembangkan pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang,langkah serta mengukur jarak terhada[p lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan serta ke sikap pasang
Pembelaan dan seranagn yang dilakukan harus berpola dari sikap awal/pasang dilanjutkan denagn langkah,sekurang-kurangnya 3 bentuk pola langkah serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan dan pembelaan.Setelah melakukan serangan/pembelaan harus kembali pada sikap awal/pasang denagn tetap menggunakan pola langkah.Wasit akan memberikan aba-aba "LANGKAH' jika seorang pesilat tidak melakukan tenik Pencak Silat yang semestinya.
Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangaki dengan berbagai cara ke arah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan.Pesilat yang melakukan rangkaian serang-bela lebih dari 4 jenis akan di berhentikan oleh wasit. Serangan sejenis dengan menggunakan tangan yang dilakukan secara beruntun hanya di nilai satu seranagan.
Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah dan tidak terhalang,mantab,bertenaga dan tersusun dalam koordinasi teknik serangan yang baik.
Aba-aba Pertandingan.
Aba-aba " BERSEDIA" di gunakan dalam persipan sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai
Aba-aba "DIMULAI" digunakan tiap pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan juga dengan isyarat .
Aba-aba "BERHENTI" digunakan untuk menghentikan pertandingan.
Aba-aba "PASANG" dan "SILAT" digunakan untuk pembinaan
Pada awal dan akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan pemukulan gong
Sasaran.
Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai adalah "TOGOK" yaitu tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat ke kemaluan :
Dada
Perut (pusat keatas)
Rusuk kiri/kanan
Punggung atau belakang badan. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran.
Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran :
Pelanggaran Berat :
Tidak menggunakan kaidah dan pola langkah.
Menyerang bagianbadan yang tidak sah yaitu leher,kepala serta bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cedera/jatuh .
Usaha mematahkan persendian secara langsung
Sengaja melemparkan lawan keluar gelanggang
Membenturkan/menghantukan kepala dan menyerang dengan kepala .
Menyerang lawan sebelum aba-aba "MULAI" dan menyerang sesudah aba-aba "BERHENTI" dari wasit,menyebabkan lawan cedera.
Menggumul,menggigit,mencakar,mencengkram dan menjambak (menarik rambut)
Menentang,menghina,mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan,meludahi,memancing-mancing denagn suara berlebihan terhadap lawan
Melakukan penyimpangan terhadap aturan bertanding,setelah mendapat peringatan I karena pelanggaran hal tersebut.