Bab (ISI)
Peran Guru Sebagai Pembimbing
1. Pengertian guru dan pembimbing
Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Sedangkan pembimbing adalah orang yang membimbing; pemimpin; penuntun. Jadi dapat dikatakan guru pembimbing seseorang yang membimbing orang lain dalam mengajarkan suatu hal. Seorang pengajar harus mengetahui bagaimana memaknai hakekat pendidikan karena apabila pengajar tersebut tidak mengetahui hakekat pendidikan maka akan terjadi kesalahan dalam mendidik atau mengajar kepada peserta didik. Apabila hal ini terjadi maka proses pendidikan tidak berlangsung secara benar.
Seorang murid yang sedang mengalami masalah akan merasa tidak nyaman atau bimbang ketika dalam proses belajar di dalam kelas. Guru sebagai pengajar harus dapat memotivasi atau memberikan solusi kepada murid yang sedang mengalami masalah karena peran guru disekolah tidak jauh berbeda dengan peran orang tua ketika dirumah. Mereka sama – sama membimbing seorang anak yang diharapkan dimasa depannya akan menjadi orang yang berdaya guna serta bertindak pada kebenaran. Hal yang harus dilakukan seorang guru dalam mendidik peserta didik yaitu : membangun karakter peserta didik, guru sebagai contoh yang baik bagi peserta didik, dan guru mampu memahami siswa secara individu.
2. Sikap guru di dalam kelas
Mengendalikan situasi di dalam kelas agar tetap kondusif merupakan teknik seorang guru agar pelajaran yang diajarkan dimengerti oleh para peserta didik. Peserta didik memiliki pemikiran dan karakteristik yang berbeda – beda dalam penerimaan suatu materi yang diajarkan oleh gurunya, maka dari itu seorang guru diharapkan mampu mempunyai metode pembelajaran yang bermacam - macam agar peserta didik tidak bosan ketika pelajaran sedang berlangsung. Peserta didik mampu memahami tingkah laku seorang guru apabila guru tersebut melakukan tindakan atau cara pengajaran yang berulang – ulang kepada peserta didik. Hal ini akan menyebabkan nilai pada diri guru tersebut kurang menarik perhatian dari peserta didik, sehingga akan menyebabkan peserta didik kurang memperhatikan guru tersebut. Terkadang murid mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran yang dajarkan oleh guru yang berakibat murid sering melakukan tindakan bercanda dan mengobrol di dalam kelas yang merupakan suatu penyakit yang pasti terjadi pada proses pembelajaran.
Mengendalikan situasi di dalam kelas agar tetap kondusif merupakan teknik seorang guru agar pelajaran yang diajarkan dimengerti oleh para peserta didik. Peserta didik memiliki pemikiran dan karakteristik yang berbeda – beda dalam penerimaan suatu materi yang diajarkan oleh gurunya, maka dari itu seorang guru diharapkan mampu mempunyai metode pembelajaran yang bermacam - macam agar peserta didik tidak bosan ketika pelajaran sedang berlangsung. Peserta didik mampu memahami tingkah laku seorang guru apabila guru tersebut melakukan tindakan atau cara pengajaran yang berulang – ulang kepada peserta didik. Hal ini akan menyebabkan nilai pada diri guru tersebut kurang menarik perhatian dari peserta didik, sehingga akan menyebabkan peserta didik kurang memperhatikan guru tersebut. Terkadang murid mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran yang dajarkan oleh guru yang berakibat murid sering melakukan tindakan bercanda dan mengobrol di dalam kelas yang merupakan suatu penyakit yang pasti terjadi pada proses pembelajaran.
Murid diperbolehkan mengobrol dengan tujuan berdiskusi untuk memecahkan suatu masalah mengenai materi yang diajarkan atau soal yang diberikan oleh guru.
Seorang guru diharapkan mampu memiliki sifat sabar pada dirinya, tidak jarang ketika seorang guru mengajarkan kepada peserta didik dengan penjelasannya namun ketika guru menanyakan kepada muridnya mengenai materi yang baru diajarkan, para peserta didik hanya bisa diam karena tidak mengerti bahan pelajaran yang diajarkan. Kemudian terdapat juga siswa yang asik mengobrol dengan temannya dan tidak mengerti pelajaran yang baru diajarkan oleh guru tersebut. Maka dari itu untuk menghindari kejadian ini, para guru mampu mempunyai kecerdasan sosial yang dapat mempengaruhi kenyamanan siswa ketika sedang mengajarkan di dalam kelas. Terdapat 3 aspek yang saling bersinergi dalam pendidikan yaitu:
1. Pengajaran, kewajiban guru bidang studi.
2. Bimbingan Konseling, guru BK diwajibkan masuk ke kelas 1 kali dalam seminggu.
3. Administrasi dan supervisi, seorang guru bidang studi diharapkan mempunyai kemampuan administrasi dan supervisi untuk mengamati siswa dalam memberikan penilaian.
2.
3. Tujuan guru membimbing peserta didik
Seorang guru pembimbing mengajarkan kepada muridnya untuk mandiri, maksud dari mandiri disini yaitu : Mengenal dan memahami diri, menerima diri dan lingkungan, mengambil keputusan, mengarahkan dan merealisasikan diri, dan mengembangkan diri sesuai potensi yang dimilikinya. Menurut Howard Gardner ; setiap orang memiliki potensi dan bakat kecerdasan yang berbeda. Kecerdasan tidak hanya dilihat dari S.Q nya.
8 macam kecerdasan menurut Gardner :
1. Kecerdasan Linguistik : kemampuan menggunakan kata – kata secara efektif.
2. Kecerdasan logik matematik : kemampuan memecahkan masalah.
3. Kecerdasan visual dan spasial : kemampuan melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat.
4. Kecerdasan musik.
5. Kecerdasan Interpersonal : kemampuan mengerti perasaan orang lain.
6. Kecerdasan intrapersonal : kemampuan mengenal diri.
7. Kecerdasan kinestetik : kemampuan menggunakan tubuh secara terampil untuk mengungkapkan ide.
8. Kecerdasan naturalis : kemampuan dalam mengenal lingkungan.
Relasi antara guru pembimbing dengan guru BK yaitu memberikan informasi kepada guru BK mengenai siswa yang sedang bermasalah di sekolah agar pelayanan Individual Inferensi berjalan dengan baik. Seorang guru pembimbing mempunyai komitmen yaitu saya konselor atau guru pembimbing bersedia dan sanggup menyimpan semua data atau keterangan tentang klien saya terutama data yang tidak layak dan tidak boleh diketahui oleh orang lain kecuali atas seizin klien saya insyaAllah. Fungsi layanan Bimbingan Konseling bagi guru pembimbing apabila terdapat siswa yang bermasalah yaitu :
1. pemahaman,
2. pengentasan : membantu siswa menyelesaikan massalah,
3. pengembangan : apa yang sudah ada dipelihara menjadi lebih baik,
4. Pengembangan : apa yang sudah ada dipelihara menjadi lebih baik,
5. Advokasi : sebagai mediator, perantara ketika terjadi permasalahan antara siswa dengan sekolah,
6. Pencegahan : preventif(melihat gejala), mencegah segala sesuatu sebelum terjadi.
Terdapat 4 bimbingan yang akan diberikan kepada peserta didik :
1. pribadi : menyangkut masalah internal diri siswa, contohnya : masalah pacar, broken home, dan lain sebagainya.
1. pribadi : menyangkut masalah internal diri siswa, contohnya : masalah pacar, broken home, dan lain sebagainya.
2. Sosial : hubungan antara siswa dengan orang lain, contohnya : sosial antar teman, sosial dengan guru.
3. Belajar : bimbingan dalam bentuk menunjang kemampuan siswa dalam belajar.
4. Karir : informasi tentang perguruan tinggi dan lain sebagainya.
Bimbingan yang perlu diberikan kepada siswa harus sesuai dengan rencana yang telah direncanakan pada lembaga sekolah kemudian diarahkan oleh pendidik atau guru pembimbing.
Kegiatan – kegiatan yang ada di sekolah diharapkan para peserta didik aktif dan ikut berperan dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Peran guru pembimbing dalam sosialisasi yaitu mensosialisasikan serta memberikan motivasi kepada muridnya agar siswa tersebut aktif dalam suatu kegiatan yang berada pada sekolah tersebut, sehingga para siswa mampu memberikan kontribusi yang baik dalam mengembangkan potensinya kemudian diperlombakan pada tingkat nasional sehingga membuat eksistensi sekolah tersebut.