Beda Investasi di Bank dengan Pasar Modal

Beda Investasi di Bank dengan Pasar Modal|jenis investasi pasar modal, investasi di bank, investasi jangka panjang
Beda Investasi di Bank dengan Pasar Modal

beda-investasi-di-bank-dengan-pasar-modal
beda-investasi-di-bank-dengan-pasar-modal

Dulu ayah sempat memberikan saya pesan untuk mempersiapkan kebutuhan dana masa depan dari sekarang. Ya, habis itu aku jadi mikir apa aja yang perlu dipersiapkan kalau berkaca dari orang tua terasa banget kebutuhan keluarga tiap tahun-Nya semakin banyak. Aku jadi bertekad buat konsisten siapin dana masa depan dari sekarang biar nggak keteteran nanti. Kebutuhan dana Masa depan pasti lebih tinggi sih dibanding sebelumnya, biar dana itu terpenuhi aku persiapin dengan investasi, mirip kayak nabung itu bekerja buat aku.

Investasi yang lagi hits banget sih investasi pasar modal, di sini yang diperjualbelikan berupa jenis-jenis investasi keuangan diluar produk perbankan Jadi bukan kayak deposito ya produk keuangan yang ditransaksikan nya antara lain obligasi. saham dan Reksadana. 
Apa sih perbedaan produk keuangan pasar modal dengan deposito?? yuk cek perbedaannya:
1. Jenis: deposito berupa penempatan dana di Bank sedangkan pasar modal obligasi berupa surat utang dari perusahaan baik swasta maupun pemerintah kalau saham berupa surat bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dan Reksadana mencakup ketiga instrumen namun investasi dilakukan secara kolektif oleh manajer investasi.
2. Hasil; hasil dari deposito berupa bunga bank sementara hasil obligasi berupa kenaikan harga obligasi dan bunga yang dikenal sebagai kupon. Hasil saham berupa sebagian kenaikan harga saham hingga pembagian keuntungan perusahaan atau deviden dan hasil reksadana adalah berupa gabungan dari tiga instrumen tersebut. 
3. Resiko; karena Deposito nggak diperdagangkan nilainya jadi nggak Berfluktuasi dan cenderung terjaga kalau pasar modal karena instrumen yang diperdagangkan nilai saham dan obligasi bisa terpengaruh fluktuasi harga kalau dibandingin antara saham dan obligasi instrumen saham punya fluktuasi harga lebih tinggi.

Terakhir, resiko di Reksadana tergantung jenis reksadana yang dipilih, memang ada resiko investasi di pasar modal, tapi umumnya potensi imbal hasilnya lebih tinggi dari deposito dan dalam jangka panjang bisa melampaui inflasi maka dari itu instrumen-instrumen yang ditawarkan di pasar modal memang pas untuk investasi jangka panjang dengan periode investasi di atas 1 tahun. Bagi kalian yang tujuan Investasi jangka panjang mungkin cocok untuk investasi di pasar modal, YUK persiapkan dana masa depan dimulai dari sekarang.
close