Belajar dari Kasus Rusia dan Indra Kenz

Belajar dari Kasus Rusia dan Indra Kenz|Kasus Rusia, Kasus Indra kenz, Pelajaran dari Rusia
Belajar dari Kasus Rusia dan Indra Kenz
belajar-dari-kasus-indra-kenz-dan-rusia
belajar-dari-kasus-indra-kenz-dan-rusia
Belajar Dari Dua Kasus Ini 
By : Fony Greit

Kamu tahu ada dua kasus atau issue yang menjadi perhatian publik saat ini. Pertama, kasus tertangkapnya seorang Influencer affiliator, yang dalam pemberitaan disebutkan dimiskinkan oleh hukum yang berlaku, bagaimana tidak, karena aparat penegak hukum akan menyita sejumlah harta yang menjadi barang buktinya. Kasus kedua, adalah perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Kalau saya baca dalam pemberitaan menyebutkan ini soal kedaulatan negara, maaf bukan maksud sebagai ahli politik. 

Saya pribadi melihat ada satu benang merah yang memiliki kesamaan dari kedua kasus tersebut, yaitu EGO. Kasus pertama, menunjukkan ego dengan memamerkan harta kekayaannya. Kasus kedua, menunjukkan ego dengan kemampuannya berperang dan bahkan tidak mau mendengarkan peringatan dari negara lain dan organisasi dunia.

Harus dipahami, EGO yang berlebihan akan bermuara kepada kehancuran dan bahkan bisa merugikan hidup orang lain. Ego memang tetap harus ada dan tidak boleh dihilangkan, karena tanpa Ego manusia tidak punya arah tujuan terhadap apa ia ingin berbuat sesuatu dalam hidupnya. Tetapi, Ego yang berlebihan akan membawa nya kepada malapetaka. 

Hari ini umat Katolik merayakan hari Rabu Abu mengawali masuknya masa prapaskah. Selama 40 hari kedepan dan menjadi momen penting dalam masa pertobatan. Setiap kita memang dituntut melakukan pertobatan, menyesali perbuatan dosa karena rasa ego yang besar dalam diri kita.

Kalau kondisi kita saat ini sedang berada dalam kehancuran atau kondisi tidak baik, kita bisa merenungkan perbuatan²an kita sebelumnya, apakah keegoisan diri kita yang berlebih telah membuat diri kita terlena dan atau merasa angkuh dengan kemampuan diri kita. 

Tahun 2017 saya pernah terpuruk selama 8 bulan.Hal itu terjadi karena keegoisan diri saya dengan memiliki kemampuan lebih yang sudah membuat saya merasa sombong. 8 bulan lamanya diri saya diremukkan bagaikan ranting pohon yang kering dan mudah hancur. Saat itu hanya bisa meratapi nasib. 

Selama 8 bulan saya diremukkan oleh kuasa Tuhan bahkan menjatuhkan saya serendah²nya, hingga suatu hari saat itu pada Kamis Putih, kaki saya dibasuh oleh seorang Romo/Pasteur, dan saya meminta dlm hati "Tuhan kuduskanlah aku, angkatlah semua keegoisan diri ku", saat dibasuh saya merasakan sebuah kekuatan yang luar biasa hingga meneteskan air mata.

Setelah momen tersebut, perlahan² hidup saya dipulihkan kembali, semua berangsur² baik dan saya dipertemukan kembali dengan seorang sahabat dan menjadi partner saya hingga saat ini dlm sebuah bisnis. 

Pada akhirnya, saya menyadari selama 8 bulan itu, Tuhan sengaja meremukkan jiwa saya dan menjatuhkan saya serendah²nya adalah untuk pemurnian jiwa saya supaya menjadi baru kembali. Kini, rasa Ego tidak lagi bisa menguasai diri saya, karena saya tidak ingin kembali kepada masa 8 bln saya diremukkan. Jangan biarkan Ego menghancurkan diri kita sebelum semuanya terlambat.
Salam, Fony Greit
close