Secara Agama, kita tidak diperintahkan menjadi
Muslim Radikal
Ustadz Ismail Yusanto
Ustadz Ismail Yusanto menyampaikan bahwa secara agama kita tidak diperintahkan menjadi muslim yang radikal, sebagaimana juga kita tidak diperintahkan untuk menjadi muslim yang moderat. Yang pasti kita ini diperintahkan untuk menjadi muslim yang bertakwa kepada Allah dengan taqwa yang sebenar-benarnya. Tidak ada muslim radikal apalagi moderat. Yang ada adalah kita harus menjadi muslim yang bertakwa dan muslim yang kaffah. Radikal itu sejatinya kata yang netral. Mengapa kemudian berkonotasi negatif ? Nah ini dipengaruhi oleh adanya kepentingan politik. Soal Khilafah, beliau menekankan bahwa Khilafah itu Ajaran Islam. Beliau mengatakan saat ini Indonesia menerapkan sistem yang tidak sesuai dengan Islam. Kemudian beliau memberi analogi yang hebat, bahwa sistem perbankan saat ini mengunakan sistem Ribawi (yang tidak sesuai dengan Islam) lalu beliau bertanya : apakah sistem ini akan dibiarkan oleh umat Islam? Tentu tidak-kan, maka perlu adanya dakwah menjelaskan hal ini ke umat. Beliau juga menjelaskan bahwa zaman Suharto sekolah dilarang memakai jilbab, tapi dengan dakwah semua itu kini berubah.
Ketika ditanya soal Demokrasi, beliau menjabarkan bahwa Demokrasi bukan bermakna cara memilih pemimpin saja, tapi demokrasi adalah sebuah sistem yang memberikan hak membuat hukum pada Rakyat melalui wakilnya, dan ini bertentangan dengan ajaran Islam yang memberi hak membuat hukum hanya kepada Allah. Beliau melanjutkan, maka ini artinya demokrasi itu tidak sesuai dengan Islam (seperti halnya perbankan tadi) maka kewajiban umat Islam adalah "BERDAKWAH" agar negara ini sesuai dengan ajaran Islam. Perkara dakwah kita diterima atau tidak maka kembalikan pada umat, kita ngak memaksa umat untuk mengikuti kehendak kita. Namun yang terjadi sekarang, kita belum dakwah, kita belum menyampaikan ke umat udah di kriminalisasi, Nggak boleh ngomong khilafah, Nggak boleh ngomong jihad. dicap radikal dan lain sebagainya.
Rilisan daftar penceramah radikal radikul itu tidak nyambung dengan persoalan yang dihadapi Rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia ini lagi kesusahan, emak2 susah cari minyak, koruptor merajalela, ekonomi susah, malah yg diurusin Penceramah.
Problem bangsa ini sejatinya terletak pada adanya cengkraman Kapitalisme liberalisme bukan pada issu radikal-radikul.
MasyaAllah, seperti biasa pernyataan beliau selalu Mustanir. Argumentasi yang kokoh, tegas dan jelas. Tidak mutar-mutar kesana kemari yang justru makin dijelaskan makin kabur untuk dipahami. Yang lebih penting lagi beliau tetap tenang dan berwibawa sekalipun lawan debatnya emosian dan teriak-teriak.
Semoga Allah senantiasa memberkahi Ustadz Ismail Yusanto baik rezeki, kesehatan dan usianya, serta melindungi dan menjaga beliau dari segala fitnah para penentang dakwah. Aamiin.