Pengalaman Seseorang, Apakah Gaji besar bisa memenuhi kebutuhan ??
 |
| Apakah_Gaji_besar_bisa_memenuhi_kebutuhan |
Gaji pendapatan kotor saya sebulan sekitar 47 juta, nett 38-39 juta. Kalau lihat slip gaji agak sakit memang, 8 juta buat pajak penghasilan hehe. Masih single karena ternyata cari jodoh itu susah juga ya hehe
Saya kerja di Jakarta sekarang di salah satu start-up company. Jika ditanya apakah 30 juta cukup tinggi? Kalau untuk hidup layak gaji 5-6 juta sudah bisa hidup layak. Waktu awal kerja di Jakarta gaji 3.25 juta hidup saya normal-normal saja: makan cukup, pakaian layak, ngasih ke ortu dan sesekali jajan ke Mall. Tapi apakah cukup tinggi, nah itu bisa iya bisa tidak karena ekspektasi manusia tidak ada ujungnya.
Oke sedikit cerita:
Dari awal bekerja mulai gaji 3.25 juta lalu pindah-pindah kantor sampai mencapai level sekarang (6 tahun masa kerja) hidup saya minimalis. Tidak beli mobil, tidak beli motor, gak punya jam tangan dan bahkan gak punya dompet. Saya gak pernah beli karena merasa memang gak butuh. Transport lebih suka naik busway atau online, lihat jam di HP, uang sama kartu kredit di saku celana, karena bagi saya dompet itu merepotkan dan rawan hilang. Bolak balik ke luar negeri biasa karena kerjaan kantor jadi dibayarin, cuma beberapa kali pakai uang sendiri. Uang sebagian ditabung, beli rumah di kampung dan bantu ortu dan adik-adik (sandwich generation). Saya cukup menikmati dan bahagia hidup minimalis. Dulu ada yang kasih nasehat "Untuk hidup sederhana itu susah. Mengapa? Karena kita harus jadi orang yang berkelebihan namun gaya hidup tetap biasa. Kalau pendapatan pas-pasan terus hidup seadanya ya itu memang karena mampunya segitu, bukan hidup sederhana"
Jadi untuk bisa hidup layak dan nyaman, bisa sering hangout kafe, beli barang branded, bantu orang tua, investasi hari tua.
30 jutaan sudah tinggi dan cukup.
Nah Sejak dua tahun ini berubah lumayan boros. Saya akhirnya membeli mobil lumayan mewah buatan Jerman hehe. Sebetulnya gak terlalu butuh, cuma sebagai self-reward dan mungkin "balas dendam". Waktu sekolah dan kuliah dulu saya gak pernah punya motor apalagi mobil, buat naik angkot saja sering gak punya uang. Jalan kaki 10 km panas dan hujan untuk berangkat sekolah atau kuliah sudah biasa. Orang tua hanya petani biasa di desa, kadang jadi buruh bangunan. Tapi waktu itu bertekad saya harus kerja keras dan sukses supaya ketika dewasa nanti bisa beli mobil yang paling bagus.
Lalu sekarang memutuskan pindah kost ke yang premium karena perlu tempat parkir (4.5 juta per bulan), biaya maintenance mobil dan bensin lumayan tinggi. Juga berencana untuk beli rumah impian yang agak besar di utara Jakarta. Melihat bandrolnya yang 2-4 Miliar saya tercenung, dengan gaji sekarang itu dirasa pas-pasan. Apalagi jika nanti sudah menikah ada beban anak dan istri. Untuk stage ini 30 juta biasa saja gak tinggi. Bahkan gak cukup.
Jadi mulai kepikiran untuk pindah kerja lagi dengan harapan bisa naik gaji ke 50-60 juta nett. Entah jika nilai gaji itu nanti tercapai saya mungkin punya keinginan yang lain lagi.
Akhirnya saya ingin bertanya lebih jauh. Apakah gaji 30 juta cukup tinggi untuk bisa bahagia ? Karena toh ujungnya uang berapapun gak akan berguna kalau tidak bahagia. Saya pernah hidup di kampung makan dengan lauk ikan asin dan sekarang bisa makan steak seporsi 1.5 juta. Saya sampai pada kesimpulan bahwa kita bisa bahagia di level manapun kita berada. Saya mengenang masa hidup di desa. Makan seadanya, bertani di kebun, sebagai masa yang tenang dan damai walau hidup berkekurangan. Sekarang bisa beli barang apapun, mobil bagus tapi tetap ada saja hal yang membuat tidak bahagia, entah masalah kerjaan atau apa saja.
Dalam level apapun hidup, kita bisa bahagia, tergantung dengan apakah kita bisa bersyukur menerima rezeki yang ada atau malah mengeluhkan yang kita gak punya. Menikmati yang didapat dan ikhlas merelakan yang hilang. Jawaban yang normatif nan klise namun menurut saya benar adanya.
Nah, apakah anda sudah bahagia?.
Kunci mendapat salary besar adalah pindah kerja dan punya rare-skill yang sedang banyak dibutuhkan. Saya beruntung menekuni bidang kerjaan data science/data analytics, bidang yang sedang hype dan banyak dicari saat ini.
